Suatu ketika, Gita Wiryawan bernostalgia kota kecil
Cambridge, di Massachusetts, AS, tempat ia menempuh S2 Administrasi
Publik di Harvard University.
Sebagai menteri perdagangan dan
seorang nasionalis, ia mengunjungi salah satu pusat kuliner Indonesia di
negeri Paman Sam itu. Sayang Bibi Sam waktu itu lagi bobo bersama
rongrong.
Gita Wiryawan menuju ke salah satu outlet yang
menjual gudeg. Sambil memainkan 'My Way' dengan ketukan piano yang
jazzy, ia menikmati gudeg, "Gudegnya enak sekali, tidak seperti gudeg
Malioboro,..."
"Oh, itu karena gori atau nangkanya kualitas ekspor!" kata penjual Gudeg yang WNI keturunan Jawa, dari Mbuantul, Ngayogyakarta.
"Oh ya? Kualitas ekspor? Ini diimpor dari negara mana?" Gita Wiryawan terpana.
"Kita impor dari Mbuantul!"
Esoknya, Gita Wiryawan menyuruh staf ahlinya di Jakarta, untuk
mengekspor gori dari Mbuantul ke Amerika, untuk kemudian dari negeri
Paman Sam diekspor lagi ke Indonesia!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KARENA JOKOWI BERSAMA PRABOWO
Presiden Republik Indonesia, adalah CeO dari sebuah ‘perusahaan’ atau ‘lembaga’ yang mengelola 270-an juta jiwa manusia. Salah urus dan sala...
-
Catatan Tambahan: Tulisan ini sebenarnya saya tulis serius karena diminta oleh sebuah blog di Yogyakarta, yang bertagline; “Sedik...
-
UMAR KAYAM, lahir di Ngawi, Jawa Timur, 30 April 1932 dan meninggal di Jakarta, 16 Maret 2002 pada umur 69 tahun, seorang sosiolog, novel...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar