Sebelumnya, Ical (Aburizal Bakrie) dalam acara Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (27/5/2012), mengaku tergabung dalam kelompok Ikatan Suami-Suami Takut Istri (ISTI). "Saya ini ketua ISTI yaitu ikatan suami-suami takut istri, kemauan sih ada, keberanian yang nggak punya," kata Ical.
Di acara itu, Ical menceritakan ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dengan pendirinya RH Sugandi, tokoh Orde Lama yang dekat dengan Presiden Soekarno.
Menurut Ical, Sugandi pernah menyarankan agar presiden pertama RI itu membuat organisasi melawan PKI. Namun, Soekarno memiliki syarat kepada Sugandi yakni membuat pagar ayu dan memenuhi stadion utama. Ia meminta Sugandi untuk menempatkan wanita cantik di deretan paling depan. Menurut Ical, berdasarkan cerita Sugandi, Sukarno menyukai perempuan cantik.
Ical menangkap pesan moral jika menjadi presiden tidak mengikuti jejak Soekarno, yakni mengutamakan perempuan-perempuan cantik. "Pesan moral beliau (Sugandi) adalah kalau saya jadi presiden jangan seperti itu, jangan yang cantik-cantik terus. Jadi susah sekali untuk jadi seperti Bung Karno," demikian kata Ical seperti dikutip Tribun Jakarta Petang (1/6/12). Bambang Soesatyo dan Azis Syamsuddin, membela Ical dengan mengatakan bahwa konteks pernyataan Ical adalah joke dan untuk konsumsi internal. Semua orang Golkar, pasti akan membela Ical dengan kata-kata seperti itu.
Jika benar yang terjadi seperti pernyataan Ical, hal itu menunjuk kapasitasnya sebagai politikus. Politikus dengan ketidakpekaan politiknya itu, tidak cukup meyakinkan sebagai calon presiden, apalagi negarawan.
Bahwa itu hanya joke dan untuk internal, adalah alasan yang klise, karena dilakukan di ruang publik, mengundang massa dan media.
Sementara itu, dari sisi lain, kemampuan menangkap pesan moral dari cerita Sugandhi, menunjukkan pengetahuan Ical yang cupet alias dogol. Karena bukan hanya pada Sugandhi, bahkan pada Baby Huwae (teman dekat Dewi Soekarno, dalam wawancara "Lebih Jauh" dengan Noorca M. Massardi, dimuat di Kompas Minggu tahun 1989) Sukarno pernah marah soal usulan (membubarkan PKI) itu. Bukannya bersekutu dengan PKI, tapi Sukarno punya pertimbangan lain. Waktu itu, situasi Jakarta genting menjelang peristiwa 30 September 1965. Kata Sukarno (seperti dikatakan Baby Huwae): "Komunisme itu ideologi, jika kita lawan dia akan menjadi underground, dan itu lebih berbahaya,..."
Maka, konteks kalimat agar Sugandhi membuat pagar ayu memenuhi stadion utama, adalah cara Sukarno menolak ide Sugandhi soal membuat organisasi untuk melawan PKI itu. Karena, dalam keyakinan Soekarno, ideologi harus dilawan dengan ideologi yang bekerja nyata untuk rakyat, yakni kesejahteraan ekonomi rakyat. PKI tidak akan laku jika rakyat Indonesia sejahtera. Sugandhi tidak peka dan tidak menangkap pesan moral politik Sukarno. Yang ia tangkap, mungkin, perempuan cantiknya itu.
Model pemikiran Sugandhi, khas militer. Itu sebabnya, pada saat menjelang kejatuhan Soeharto (1998), militer memunculkan Pam Swakarsa, yang kemudian menjadi embrio FPI.
"Tangkapan" pesan moral yang sampai pada Ical, Ketua Umum Golkar yang ambisius mencalonkan diri jadi presiden (2014) itu, menunjukkan pengetahuan sejarah dan politiknya yang menyedihkan, sekali pun nanti ia bisa berkilah dan menyalahkan Sugandhi, mentornya (yang memang sebagai militer kemampuan politiknya tak sebanding Sukarno). Dan Ical memakainya sebagai tolok ukur dalam memposisikan Sukarno, yang hanya gemar perempuan cantik. Padahal di DPP Golkar ada Celly Mallarangeng, kenapa Ical tidak meminta nasehat adik Andy M. Mallarangeng, yang jagoan politik itu?
Sekali pun Sukarno adalah presiden termiskin di dunia, ia tetap lebih berharga daripada Ical, sebagai 10 orang terkaya Indonesia yang menyebabkan ribuan rakyat Sidoarjo menderita. | Sunardian Wirodono, Yogyakarta 2 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KARENA JOKOWI BERSAMA PRABOWO
Presiden Republik Indonesia, adalah CeO dari sebuah ‘perusahaan’ atau ‘lembaga’ yang mengelola 270-an juta jiwa manusia. Salah urus dan sala...
-
Catatan Tambahan: Tulisan ini sebenarnya saya tulis serius karena diminta oleh sebuah blog di Yogyakarta, yang bertagline; “Sedik...
-
UMAR KAYAM, lahir di Ngawi, Jawa Timur, 30 April 1932 dan meninggal di Jakarta, 16 Maret 2002 pada umur 69 tahun, seorang sosiolog, novel...
saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
BalasHapusbekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan