Kebosanan adalah kejahatan paling buruk kedua di dunia, demikian sabda Jean Baudrillard (1929-2007. Namun, masih menurut Sang filsuf, menjadi orang yang membosankan, adalah kejahatan terburuk level tertinggi.
Maka nasehat selanjutnya, jangan pernah bosan dengan hal-hal yang membosankan, karena kalau itu terjadi, kau akan bosan dan itu akan melahirkan kebosanan baru yang lebih membosankan. Antara lain, kau akan jadi pribadi yang membosankan, dan lebih celaka lagi, kebosanan itu akan beranak-pinak dalam dirimu, dan sangat pasti, kau akan menjadi pribadi yang membosankan.
Menjadi pribadi yang membosankan, tentu menumbuhkan kebosanan baru dan menulari pembosan-pembosan yang lainnya, dan sebagaimana virus ganas, secara serentak, massif, menyebar ke seluruh permukaan tubuh dan pikiran, lingkungan kitaran. Semua jadi membosankan.
Bahkan sampai akhirnya, bosan benar-benar menjadi kata yang membosankan. Bosan kita mendengar kata bosan ini. Bagaimana jika kata bosan itu kita hapus dalam kosakata hidup kita, agar kita tak pernah merasakan kebosanan, biar hidup tidak membosankan, dan menciptakan kebosanan-kebosanan baru yang tak pernah bosan bertumbuhan?
Atau, jika saja kita sedikit kreatif, bagaimana agar bosan itu tidak membosankan? Bagaimana jika bosan kita bikin mainan yang asyik, atau kita main-mainin saja si bosan itu, sampai kita bosan sebosan-bosannya, agar dengan demikian si bosan itu juga menjadi bosan sendiri, karena menghadapi kebosanan yang membosankan?
Atau kita nyanyikan kebosanan itu, sebagaimana Sawung Jabo dan Iwan Fals menyeru; "Aku bosan!" Maka bosan mereka itu akan didengar para pemujanya dengan merdu. Dan membuat si bosan tidak membosankan. Si bosan menjadi enak didengar dan enak didendangkan. Dan tidak benar kata Baudrillard, bahwa kebosanan merupakan kejahatan tertinggi. Karena mendengar lagu "Aku Bosan" itu bisa menjadikan suasana hati jadi terhibur, kebosanan menjadi cair. Orang yang tadinya bosan kemudian berubah menjadi tibak bosan, dan dengan sendiri tidak membosankan serta tidak melahirkan kebosanan bagi orang-orang yang sudah bosan. Suasanan yang membosankan kemudian berubah menjadi tidak membosankan (apalagi bagi Jabo atau Iwan yang mendapat royalti dari lagu itu).
Tapi, apa semua orang mesti menjadi pencipta lagu? Dan pertanyaan membosankan lainnya, apa semua yang tiru-tiru menjadi pencipta lagu itu akan menciptakan lagu dengan judul sama "Aku Bosan"? Hah? Benar-benar membosankan!
Bosan aku dengan kata-katamu yang penuh dengan kata-kata bosan yang membosankan itu!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KARENA JOKOWI BERSAMA PRABOWO
Presiden Republik Indonesia, adalah CeO dari sebuah ‘perusahaan’ atau ‘lembaga’ yang mengelola 270-an juta jiwa manusia. Salah urus dan sala...
-
Catatan Tambahan: Tulisan ini sebenarnya saya tulis serius karena diminta oleh sebuah blog di Yogyakarta, yang bertagline; “Sedik...
-
UMAR KAYAM, lahir di Ngawi, Jawa Timur, 30 April 1932 dan meninggal di Jakarta, 16 Maret 2002 pada umur 69 tahun, seorang sosiolog, novel...
SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259
BalasHapus