Pagi-pagi, sudah terjadi kehebohan. Susilo datang ke kantor dengan dua mata lebam.
"Kenapa dengan matamu, Su?" bertanya Mbambang.
“Ceritanya 'gini, Mbang," Susilo becerita, "tadi aku antri bis di belakang wanita yang tuinggiii besar. Aku lihat rok wanita itu terjepit diantara belahan pantatnya. Aku bermaksud menolongnya, aku tarik kain roknya agar terlihat rapi. Eh, dia malah berbalik ke arahku dan meninju mata kiriku.”
“Lha mata kananmu, Su?”
“Aku pikir dia nggak suka kain roknya aku rapiin, ya udah aku slempitin lagi kain roknya itu, ke belahan pantatnya. Adakah aku salah, Mbang?"
"Oh, tidak, selama kau tak jadi presiden, Su!"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KARENA JOKOWI BERSAMA PRABOWO
Presiden Republik Indonesia, adalah CeO dari sebuah ‘perusahaan’ atau ‘lembaga’ yang mengelola 270-an juta jiwa manusia. Salah urus dan sala...
-
Catatan Tambahan: Tulisan ini sebenarnya saya tulis serius karena diminta oleh sebuah blog di Yogyakarta, yang bertagline; “Sedik...
-
UMAR KAYAM, lahir di Ngawi, Jawa Timur, 30 April 1932 dan meninggal di Jakarta, 16 Maret 2002 pada umur 69 tahun, seorang sosiolog, novel...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar