Sabtu, Oktober 26, 2013

Apakah Itu Politik?

Di kampus UGM Yogyakarta, seorang berteman bertemu lelaki asing yang konon katanya mirip Einstein. Setelah sedikit ngobrol, si mirip Einstein bertanya, "Apa itu politik?"
Teman itu menjawab panjang lebar. Tapi si mirip Einstein menanggapinya enteng, "Politik itu adalah ketika kamu melihat seseorang yang telanjang bulat, dan kamu mengatakan kepadanya atau orang lain, bahw...a baju yang sedang dipakainya sangat rapi dan jahitannya indah sekali. That's politics. It is just that simple!"
Sayang teman saya itu tidak menuliskan siapa nama si mirip Einstein dan apa profesinya. Tapi, pendapatnya menarik. Sebagaimana banyak dikatakan para filsuf dan pemikir sejak mula. Groucho Marx pernah mengatakan, "Politik adalah seni mencari masalah, menemukan di mana-mana, mendiagnosis bahwa itu salah, dan menerapkan solusi yang salah."
Makanya Charles de Gaulle, Presiden Perancis pertama, menyimpulkan, "Politisi tidak pernah percaya akan ucapan mereka sendiri, karena itulah mereka sangat terkejut bila rakyat mempercayainya." Itu sangat jelas menggambarkan, betapa ironisnya.
Ironi itu juga dulu sering muncul dalam sebuah joke, bagaimana seorang politikus menjanjikan membangun jembatan, di sebuah wilayah yang tidak ada sungainya. Ketika hal itu dipersoalkan, sang politikus enteng saja menjawab, "Nanti kita bangun sekalian sungainya,..." Padahal, Anda tahu, di Banten yang gubernurnya kaya-raya, banyak anak sekolah main akrobat menyeberangi sungai karena tak adanya jembatan di situ.
Makanya Hitler lebih suka mengaku sebagai pegawai pemerintah, karena; "Alangkah beruntungnya penguasa bila rakyatnya tidak bisa berpikir. Aku tidak perlu berpikir, karena aku adalah pegawai pemerintah,..."
Meski pun politik benar-benar bisa sangat absurd, dan jauh lebih 'problematik' dibanding lukisan Picasso. Seperti dikatakan seorang pelawak Amerika, Will Rogers, "Politik itu mahal, bahkan untuk kalah pun kita harus mengeluarkan banyak uang."
Padahal, jika politik mengaku berumah dalam demokrasi, menurut mantan Perdana Menteri Inggris Clement Attlee, "demokrasi adalah pemerintahan yang diisi dengan banyak diskusi." Namun tambahnya, "demokrasi hanya efektif bila engkau mampu membuat orang lain tutup mulut."
Kalau tidak mampu membuat tutup mulut, mungkin karena hanya berani twitteran dan main sms-an, kayak remaja lebay pacaran. Dan hasilnya? Menurut Herbert Hoover, Presiden AS ke-31, "Berbahagialah generasi muda, karena merekalah yang akan mewarisi hutang bangsa."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARENA JOKOWI BERSAMA PRABOWO

Presiden Republik Indonesia, adalah CeO dari sebuah ‘perusahaan’ atau ‘lembaga’ yang mengelola 270-an juta jiwa manusia. Salah urus dan sala...