Oleh : Sunardian Wirodono
Satu tahun sama dengan 8.760 jam, atau 525.600 menit, atau 31.536.000 detik. Dan kita tahu akan hal itu.
Ketika awal tahun lalu kita menjalani resolusi baru, rasanya berat, bisakah tahun ini kulalui, dengan capaian target tertentu? Betapa sangat beratnya. Tapi;
Satu tahun sama dengan 8.760 jam, atau 525.600 menit, atau 31.536.000 detik. Dan kita tahu akan hal itu.
Dan ketika kita memandang 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, kita hanya ingat pada capaian-capaian besar, namun melupakan detail. Sehingga ketika capaian besar itu luput, kita sakit setengah mampus.
Dalam Hindu, seperti termaktub dalam Mahabharata, kita mengenal kalla sebagai kekuatan paradoks yang misterius. Menurut Giddens, tradisi terkait dengan kontrol atas waktu yang berorientasi ke masa lalu dan dibuat memiliki pengaruh besar ke masa sekarang dan masa depan. Sementara masyarakat modern memperlakukan waktu secara linear. Dalam Islam, seperti kisah Ibrahim a.s., waktu menyimpan pesan dan gagasan.
Jika tradisi pesta tahun baru dipahami sebagai waktu sakral masyarakat modern perkotaan, kita tidak tahu, pesan dan gagasan apakah yang tersimpan di dalam detik-detik menjelang pergantian tahun itu.
Sementara kita tahu, sesungguhnya waktu tak bisa dikonsepsikan. Waktu yang hanya bisa dimaknai dari persepsi atas pengalaman sehingga ia hadir dalam berbagai penanda ukuran. Itu semua erat hubungannya dengan kefisikan manusia, seperti ketika Aristoteles merumuskan waktu dari gerak dan perubahan. Kalau saja kita tidak bertubuh dalam dunia ini, maka waktu itu tidak akan pernah ada
Satu tahun sama dengan 8.760 jam, atau 525.600 menit, atau 31.536.000 detik. Dan kita tahu akan hal itu.
So, apakah rahasia hidup ini? Apakah rahasia Allah itu? Hanyalah terletak pada penghayatan kita, bahwa;
Satu tahun sama dengan 8.760 jam, atau 525.600 menit, atau 31.536.000 detik. Dan kita, sering abaikan bahwa kita mengetahuinya. Karena satu tahun tidaklah mungkin jika tak 8.760 jam. Dan satu jam tidaklah mungkin jika tidak dari 60 menit. Dan kita juga tahu, tidaklah mungkin satu menit jika bukan dari 60 detik.
Selamat membuat resolusi baru 2012, 2013, 2014. Namun Anda tahu, akhir tahun 2011 esok, ialah perjalanan dari detik ke detik, hingga detik ke 31.536.000 ketika nanti malam kita mulai menapakinya. Selalu ingatlah pesan Engkoh dan Mbah Titiek Puspa; Cintailah floduk-floduk dalam dirimu, tiap detiknya!
Tahukah Anda soal misteri waktu? Ada sesuatu yang selalu disangka datang, dan memang selalu datang. Tapi, begitu ia datang, ia sudah bukan dirinya lagi. Ia bernama "besok". Ketika Anda sangka besok tanggal 1 Januari 2012, maka pada pada saat tanggal 1 Januari 2012 itu, ia menjadi "hari ini", karena besok sudah berpindah ke 2 Januari 2012. Sampek modir, "besok" itu tak pernah mengujud. Dan seterusnya!
Satu tahun sama dengan 8.760 jam, atau 525.600 menit, atau 31.536.000 detik. Dan kita barangkali pura-pura tak tahu akan hal itu. | Ditulis oleh Sunardian Wirodono
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KARENA JOKOWI BERSAMA PRABOWO
Presiden Republik Indonesia, adalah CeO dari sebuah ‘perusahaan’ atau ‘lembaga’ yang mengelola 270-an juta jiwa manusia. Salah urus dan sala...
-
Catatan Tambahan: Tulisan ini sebenarnya saya tulis serius karena diminta oleh sebuah blog di Yogyakarta, yang bertagline; “Sedik...
-
UMAR KAYAM, lahir di Ngawi, Jawa Timur, 30 April 1932 dan meninggal di Jakarta, 16 Maret 2002 pada umur 69 tahun, seorang sosiolog, novel...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar