Ketika kita menilai seseorang, kita sudah memenjarakan orang
itu dalam sudut dan atau bingkai pandang kita. Tak peduli siapa dia.
Bukan kata-kata mutiara, namun proses kerja psikologis kita
ketika melakukan hal itu. Kadarnya tentu berbeda-beda. Ada yang perlu
cross-check, konfirmasi, meski tak sedikit yang hanya afirmasi, atau bahkan
menyodorkan potretannya sebagai kebenaran, atau kenyataan (dalam framingnya).
Padahal, sebagaimana pun canggihnya sebuah kamera, ia tak
bisa sepersis-persis menggambarkan kenyataan obyek, meski kamera untuk tiga
dimensi sekali pun. Apalagi kalau kameranya buruk, kapasitasnya pas-pasan, dan
rusak pula.
Di negeri kita ini, alangkah mudah ngomong teori konspirasi,
dan bahkan kini muncul lagi istilah brutus,
tapi tak pernah ngomong trubus. Dan kita tak pernah mendapat penjelasan
memadai, apa maksud semua itu, bagaimana contoh serta bukti-bukti logisnya,
diluar begitu banyak asumsi yang dimuntahkan?
Apalagi di hari-hari ini, dengan sosmed sebagai penguasanya.
Dan tanpa tradisi literacy yang kukuh, tiba-tiba kita digoda oleh sosmed yang
memaksa kita menulis. Hingga semua orang bisa berpendapat, karena itu juga bisa
mengakibatkan pendapatan. Sosmed benar-benar menjadi media ampuh, bahkan untuk
nabok nyilih tangan sekalipun. Termasuk munculnya nama aneh-aneh, hingga Sawito
Kartowibowo pun bisa hidup dengan teknologi tinggi.
Dari sebuah stasiun televisi, masyarakat diajari bagaimana
menilai orang dari gesture, dan itu pun dianggap sebagai referensi memadai serta
akurat benar. Maka orang-orang kemudian menilai, dan menghukum seseorang,
karena gesturenya. Dari melihat gambar tak bergerak pun, orang bisa melakukan
penilaian, “dilihat dari gesturenya, juga sorot matanya, ia pasti bohong,…”
Tak jelas siapa yang berbohong sebenarnya.
Padahal, orang jaman dulu, juga ujar banyak agama, selalu
mengajarkan; Nilailah manusia dari perbuatannya. Penjabaran logisnya kemudian
dibuat; perbuatan yang tentu telah dilakukan, apa akibatnya bagi liyan, niatan,
dan konsistensinya.
Tapi orang jaman kini telah menyergahnya dengan pertanyaan:
Sebelum ia berbuat, kita kuliti dulu ia, jangan sampai (atau jangan-jangan) ia
merugikan kita. Karena kita begitu mudah tidak percaya pada yang bisa kita
nalar, tetapi begitu tak berdaya pada yang tidak bisa dinalar sekali pun. Atau
mungkin juga karena dorongan curiga yang makin menguat kini, dalam psikologisme
dan egosentrisme kita. Ada yang memang karena profesinya ‘gitu’, ada juga yang
bentuk lain dari bawah sadar eksistensialisme. Kesadaran akan kehadiran, aktualisasi,
atau kepentingan.
Dalam kepolitikan nasional kita, demokrasi memang tampak
hidup. Tapi pasti kita berusaha menolak-nolak, jika Lipset mengatakan;
demokrasi modern hanya dapat terjadi dalam industrialisasi kapitalis. Hanya
karena kata ‘kapitalis’ telah dijadikan berhala, bukan telaah yang hidup.
Apakah ucapan Seymour M. Lipset berarti hanya di Negara
kapitalis akan muncul demokrasi? Sementara di Indonesia, yang satria piningit
pun masih dinanti-nanti, demokrasi selalu menjadi kata kontroversi, dan tidak
produktif. Bagi yang percaya teori konflik Huntington, tentu lain lagi
pasalnya. Baik jokowilover maupun jokowihater, memang butuh revolusi mental.
Asal tidak mental mentul.
saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
BalasHapusbekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan