DK teringat film Gandhi yang pernah ditontonnya. Dalam
sebuah pertemuan doa di taman, Gandhi bertemu dengan rakyat. Di antara kerumunan
itu Nathuram Godse. Ia mendekat dan bersujud, Gandhi menangkupkan kedua tangan
dan membungkuk. Tapi tiba-tiba Godse mencabut pestol dan menembak Gandhi.
DK
merasa bisa melakukan itu pada Prabowo.
“Aku
bisa!” DK bergumam.
Kaka
Slank menoleh ke arah DK. “Bisa apa?”
DK
tidak menjawabnya. Ia menggigit-gigit bibirnya. Tapi, darimana mendapatkan
pestol? Mestikah mengorbankan diri, membujuk seorang polisi atau tentara untuk
mendapatkan senjata itu? Dengan memanfaatkan vaginanya?
DK
bergidik.
“Katanya
laper? Kok nggak dimakan?”
Suara
Kaka Slank membuyarkan kepala DK yang penuh. Dalam setiap perjuangan mesti ada
pengorbanan. Kalau Prabowo tewas? Selesai semuanya. Dendam pun terbayarkan
lunas. Bukan revolusi mental, tapi revolusi seks!
DK
menggeram. Tangannya mengepal dan ia pukulkan pada meja makan di depannya.
“Brakkk!”
Demikian kutipan hal
752, “Jokowi Undercover”, novel dengan latarbelakang pilpres 2014, ditulis oleh
Sunardian Wirodono. Tentang pertarungan ideologis kiri dan kanan, antara Jokowi
dan Prabowo, antara para netizen dan masa lalu. Buku setebal 960 halaman
seharga Rp 120.000 ini dijual hanya melalui pemesanan online di email
sunardianwirodono@yahoo.com, akun fb sunardian wirodono, atau melalui sunardian.blogspot.com., atau sms ke
0813 9397 9400, whatsapp ke 0856 4332 0856; atau untuk wilayah Yogyakarta
delivery book order ke: 0857 2590 6400.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar