Rabu, Mei 16, 2012

Berfokuslah, dan Terimalah

Seniman itu tak diukur dari kepiawaiannya berkata-kata tentang seni, demikian Teguh Karya pernah mengatakan. Seniman harus dilihat dari keterampilannya berolah seni.
Di dalam tubuh kita, adalah sekumpulan potensi, yang dengan itu, maka menjadi hidup dan berkembang. Potensi, atau daya, akan menjadi besar manakala kita bukan saja memberinya makan, melainkan juga dengan mempergunakannya dalam kehidupan.
Demikian pula sebaliknya, dia akan layu, loyo, tak berkembang, manakala disia-siakan. Pilihlah prioritas, yang paling mungkin, dari sekian banyak (atau sedikit) potensi itu. Berfokuslah, karena tidak cukup meyakinkan ketika orang ngomong tentang multi-talenta, karena toh mesti ada prioritas. Maka pilihlah potensi mana yang akan kita jadikan besar. Karena tanpa pilihan, berarti kita telah menjadikannya tetap kecil.
Naiknya daya, atau potensi, bukanlah didapat dari sekali atau beberapa kali kegiatan. Dia muncul dari kegiatan yang dilakukan terus-menerus, berulang-ulang, hingga menjadikan potensi bertambah, atau seseorang terlatih, terbiasa, dan tentunya terampil.
Terkadang sesuatu yang rutin kita terima, menjadi biasa dan tidak berarti apa-apa. Namun kita baru merasa kehilangan, ketika ia tidak kunjung hadir kembali, lantaran lama kita lupakan. Maka terimalah, bersyukurlah, atas yang kita miliki, pergunakan dan rawatlah, atau kita hanya bisa menyesali karena terlambat menyadari kehadirannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARENA JOKOWI BERSAMA PRABOWO

Presiden Republik Indonesia, adalah CeO dari sebuah ‘perusahaan’ atau ‘lembaga’ yang mengelola 270-an juta jiwa manusia. Salah urus dan sala...