MZ
menatap habieb yang duduk di sebelahnya. Pakaiannya seperti pakaian orang-orang
Arab. Berjubah dan bersorban.
“Jangan-jangan, Anda yang disebut Sunan Ampel?”
Habieb itu tertawa terkekeh, “Bagaimana kamu bisa
menyangka demikian?”
“Pakaian Anda, sama seperti foto Sunan Ampel yang saya
lihat di internet.”
Lagi-lagi habieb itu tertawa. Terbahak kini, “Hahahaha,
bagaimana mungkin? Memangnya pada abad 14 sudah ditemukan alat fotografi? Itu
‘kan hanya ulah tukang gambar yang jualan buku sejarah Walisanga atau yang
jualan kaos sablonan!”
“Lantas?”
“Saya
Habieb Rizieq!”
“Yang
mendirikan FPI itu?”
Lagi-lagi
habieb yang mengaku Habieb Rizieq itu tertawa keras-keras. Beberapa orang yang
nongkrong di warung kebuli menoleh.
“Memangnya
hanya dia yang Habieb Rizieq di dunia ini? Yang pasti, saya masih bisa
mengatakan sebagai keturunan Arab dengan sejarah yang jelas. Bahkan bisa
menunjukkan sanad sampai Nabi Adam,...”
MZ
ternganga.
“Apa
yang kamu cari di Indonesia? Baik aku beritahu. Pengguna internet di Indonesia
hingga akhir 2013, menurut data BPS, mencapai angka 71,19 juta orang. Dibanding
tahun sebelumnya, naik sebesar 12 persen,…”
Dan
Mark Zuckerbergh pun melongo dikutbahi soal internet oleh Habieb Rizieq.
Demikian kutipan novel “Jokowi Undercover” hal 61-62, yang ditulis oleh
Sunardian Wirodono.
Ini
buku indie, setebal 960 halaman berlatar keriuhan pilpres 2014. Tidak dijual di
toko buku umum, dan hanya dijual secara online. Pemesanan atau pembelian buku hubungi
atau pesan via pm/inbox pada akun fesbuk ini atau email
sunardianwirodono@yahoo.com atau sms ke 0813 9397 9400 atau whatsapp ke 0856
4332 0856, atau ikuti program culdit culrang (delivery book order untuk
Yogyakarta) ke 0857 2590 6400.
Harga
subsidi buku tidak dicabut. Tetap Rp 120.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar