tag:blogger.com,1999:blog-72774486104521230432024-03-18T13:04:17.380+07:00Jurnal SunardianJurnal Sunardian, blog bebas untuk tulisan-tulisan yang berpihak pada proporsionalitas, independen.Mengenai dunia politik, sosial, dan budaya bangsa dan negara Indonesia. SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.comBlogger739125tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-20685785427801104302023-12-18T10:07:00.006+07:002023-12-18T10:07:49.244+07:00KARENA JOKOWI BERSAMA PRABOWOPresiden Republik Indonesia, adalah CeO dari sebuah ‘perusahaan’ atau ‘lembaga’ yang mengelola 270-an juta jiwa manusia. Salah urus dan salah mikir, akan berkibat luas dan luar biasa. Dalam keadaan normal maupun darurat. Jokowi yang menjadi penguasa sekarang ini, contoh yang baik untuk kasus ini. Baik dalam konteks relevan; Tentang bagaimana akibat-akibat dari semua keputusan politiknya, yang SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-91204580874842619522023-12-17T09:24:00.000+07:002023-12-17T09:24:01.458+07:00Kelemahan PDIP dalam Pilpres 2024 Kekuatan PDI Perjuangan dibanding partai politik lain, karena ideologinya. Kelemahan PDI Perjuangan dibanding partai politik lain, karena ideologinya pula.Namun, sisi kelemahan itu bisa diatasi. Sekiranya elite dan kader PDIP, para petugas partai itu, mampu menemukan cara mengkomunikasikan ideologi dengan cara ‘tak ideologis-ideologis’ banget. Cara-cara yang ideologis banget itu,SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-7936941450686190412023-12-17T09:13:00.001+07:002023-12-17T09:13:20.264+07:00BAGAIMANA CARA MEMBACA SURVEY? Survey paling sahih, berkait Pileg atau Pilpres 2024, tentunya yang diadakan KPU pada tanggal 14 Febrauri 2024. Karena hanya hasil darinyalah yang mempunyai kekuatan hukum, konstitusional, dan berakibat pada terpilihnya anggota parlemen dan presiden-wakil presiden Republik Indonesia. Sementara itu, rilis berbagai lembaga survey, baik yang baik maupun baik yang buruk, yang dirujuk untukSUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-39618562589423787482021-02-14T01:30:00.001+07:002021-02-14T01:30:03.699+07:00Bubarkan Saja Dewan Pers Oleh : Sunardian WirodonoKalau saya menuliskan judul ‘Bubarkan Saja Dewan Pers’, tak lebih menanggapi seruan orang Dewan Pers, yang menyatakan bahwa ‘kehadiran buzzer mengganggu kebebasan pers.’. Lebih lanjut dikatakan oleh anggota Dewan Pers Asep Setiawan, sebaiknya buzzer ditiadakan. Alasannya, sudah ada pejabat humas pemerintah yang menjawab jika kritik pers perlu direspons. SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-88154091707706663262021-01-01T08:02:00.012+07:002021-01-01T08:29:56.745+07:00PARA BAJINGAN POLITIK 2020Elitisme Politik Memposisikan Rakyat sebagai Kambing Congek Oleh Sunardian Wirodono Panggung politik Indonesia, adalah panggung paling
menyebalkan, juga menjijikkan. Tetapi untuk dibiarkan lewat begitu saja, akan
menyenangkan mereka. Khususnya para bajingan politik, yang akan jauh lebih leluasa. Apalagi ketika media massa (baik cetak, elektronik, maupun online), mulai menjadi SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-32162652641323451252020-12-14T00:58:00.020+07:002020-12-14T14:39:43.369+07:00Antara Ilmu Colong-Jipuk dan Encoding Di Mana Matinya Kepakaran Makin Nyata Oleh : Sunardian WirodonoBahasa
bukan hanya sekedar alat komunikasi, demikian pengantar Dr. Haryatmoko, dalam
bukunya yang bagus, ‘Critical Discourse Analysis’ (Analisis Wacana Kritis,
Rajawali Pers, Jakarta, cetakan ke-III, 2019). Bahasa juga digunakan sebagai
instrumen untuk melakukan sesuatu, atau sarana menerapkan strategi (kekuasaan).
SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-8460386637920466532020-11-23T08:31:00.009+07:002020-11-23T08:31:46.907+07:00BARISAN PEMBELA RIZIEQKAUM
BALIHOERS, JURUS NGELES KAUM KEFEFET Oleh : Sunardian Wirodono Jika kepepet, karena tak punya dasar
argumen yang kuat, maka ngeles (atau membiaskan masalah), adalah jurus yang
acap dipakai para penumpang gelap. Mungkin ada yang menyebut mereka sebagai
oportunis. Atau dalam bahasa agak religius, disebutnya kaum munafikun.
Beberapa
waktu lalu, kita pernah SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-30553285497735810562020-11-04T03:57:00.126+07:002020-11-05T05:58:11.719+07:00KI SENO NUGROHO (1972 - 2020) IN MEMORIAMDalang Muda yang Keren, Fenomenal, dan ViralOleh : Sunardian WirodonoKI SENO NUGROHO | Ki Seno Nugroho meninggal dunia, 3 Nopember 2020, jam 22.15.Tak berapa lama, timeline twitter dan instagram dipenuhi kabar duka Ki Seno Nugroho (kelahiran Yogyakarta, 23 Agustus 1972). Ngecek di platform medsos lainnya, juga dipenuhi kabar kematiannya.Hati saya sungguh ngendhelong. Ia seniman Yogyakarta, yang SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-48407000793510695012020-10-11T07:07:00.001+07:002020-10-11T07:07:19.067+07:00MENGHUJAT JOKOWI & MERECEHKAN DIRIMasih tentang Episode Jalan di Tempat dengan BanggaOleh : Sunardian Wirodono Hujatlah Jokowi, maka kamu ada. Tentu bukan omongan Rene Descartes, namun itulah yang terjadi di jaman kiwari. Sinisi semua
tindakan atau performancenya, maka kau akan dengan cepat mendapatkan segalanya.
Jika bukan popularitas, mungkin duit. Di luar keduanya, setidaknya akan
memberimu status bahwa kamu warga negara yang SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-45795728059765761232020-09-23T13:39:00.013+07:002020-09-24T07:46:52.137+07:00IDI, DAN ORMAS DAN PANDEMI Karena Rakyat Hanya Objek Semata Oleh : Sunardian Wirodono "Terbukti Covid-19 bisa menjangkiti siapa saja. Dokter dan perawat
sudah banyak yang kena, kalau masyarakat sudah kena, tenaga kesehatan juga
kena, siapa mau rawat siapa?" kata dr. Arnoldus Tiniap,
jubir Pemprov Papua Barat (Antara, 22/9/2020, sebagaimana dikutip Kompas
harini).
Waduh! Betapa dahsyatnya
jubir yang juga dokter itu. Hal diSUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-58513884303223068122020-09-17T08:15:00.002+07:002020-09-17T08:15:21.129+07:00GENERASI MILENIAL & KETERBELAHAN BANGSATerjebak dalam Kutukan Sejarah tak Berkesudahan Oleh Sunardian Wirodono Apakah gorengan tahunan bulan September kini sudah menyepi? Karena ada
proyek baru bernama Kamidin (kami-nya Din Samsuddin dan Gatot Nurmantyo cum
suis)? Kayaknya sih tidak. Cuma sekarang ganti modus. Dengan garis melingkar,
membenturkan PKI lewat praktik ‘kesadisannya’ dalam membantai umat Islam
beserta ulama.
SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-59083958180750186072020-08-23T21:47:00.007+07:002020-08-24T00:16:32.793+07:00DARI FILM PENDEK "TILIK"Menantang Iman Brotoseno dan TVRI Oleh Sunardian Wirodono Pembicaraan kita tentang Tilik, terpecah menjadi
dua blok. Bukan blok Bu Tejo versus blok siapa (apakah Yu Ning dan yang lain),
tetapi tentang qua-teknis film versus efek mediasi yang ditimbulkannya.
Celakanya,
dua blok itu didiskusikan dalam satu ruangan dengan semangat saling menafikan. Dalam
ranah kedua, efek SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-50011695465832787852020-08-21T23:37:00.001+07:002020-08-21T23:37:23.213+07:00Komnas HAM & Peretasan TempoKomnas HAM dan Peretasan Tempo Oleh Sunardian Wirodono “Komnas HAM Minta Polisi Bongkar Peretasan Situs Tempo” (kompasdotcom, 21/08/2020, 12:13 wib). Komnas HAM? Ada apa dengan Komnas HAM? Tanpa bermaksud membela peretas, saya menyebut pernyataan Komnas HAM berlebihan. Khas pernyataan orang yang nggak ngerti hidup di jaman apa.Siapa dan apapun yang hadir di medsos, atau mediaSUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-18197298787088656642020-08-19T09:48:00.000+07:002020-08-19T10:36:03.054+07:00Kami bukan Kita dan Barisan Para Mantan Oleh : Sunardian Wirodono Secara leksikal, dalam pengertian bahasa Indonesia, ‘kami’ bukan ‘kita’.
Kami adalah pernyataan saya dan kamu, di hadapan mereka. Secara psiko-sosial, penamaan
komunitas atau gerakan itu, sudah membuat demarkasi. Ada garis tegas yang
dibangun. Berbeda dengan ‘kita’, antara kau dan aku bersama-sama. Jika ngomong
kami, artinya ada yang di luar itu, adalah merekaSUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-89729442132172584122020-07-12T12:17:00.000+07:002020-07-12T12:18:54.881+07:00Penyadapan Aktivis Pejuang atau Pecundang?Tambahkan teksDengan tudingan penyadapan aktivis, para SJW dan media
yang mencoba menjadi pahlawan demokrasi, menuding pemerintah otoriter
dan antri kritik. Saya belum tahu apa komentar mereka, untuk Denny
Siregar yang sedang berkasus dengan Telkomsel. Kita pernah dengar
cerita, anak kecil yang bisa membobol data Pentagon. Di Indonesia Raya
ini, juga tak sulit menemu anak SD melek teknologi SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-15800547071184074002020-06-21T07:00:00.002+07:002020-06-21T07:00:44.860+07:00Sukarno Dulu Jokowi Kini
Sukarno, Bung Karno (1901 – 1970), adalah tulisan yang seolah tak pernah
usai dibaca. Ditulis berulang, dari sudut mana pun, ia memiliki pesona. Bahkan
untuk hal-hal yang tentunya tak disukai musuh-musuhnya.
Namun sejarah selalu bertutur,
orang besar memiliki musuh yang besar pula. Atau dalam kalimat terbalik,
musuh-musuhnya menjadi pula besar karena yang mereka SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-69362591791236663362020-06-10T11:41:00.000+07:002020-06-10T11:41:28.095+07:00Menuding Buzzer tapi Buzzer Pula
Oleh : Sunardian Wirodono
Demokrasi tak bisa dibangun dengan tuding-menuding.
Meski kontestasi demokrasi selalu bernuansa kompetisi. Namun yang acap dilupa adalah spirit dialog. Kemauan
mendengarkan, dan kedisiplinan pada kesepakatan yang dijadikan konsensus atau
bahkan hukum.
Pada mereka yang mendaku pelaku dan pelakon demokrasi,
tiga syarat utama itu SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-30080160395863296672020-05-24T04:45:00.001+07:002020-05-26T05:59:42.675+07:00New Normal dan Daya Adaptasi Kita
Oleh Sunardian Wirodono
Pada
dasarnya, manusia adalah makhluk adaptif. Setidaknya, itulah yang membuatnya
masih ada hingga kini, dalam perjalanan waktu yang mungkin sudah mencapai 5 – 8
ribu tahun.
Dalam bacaan mengenai sejarah peradaban planet bumi,
kita mengenali beberapa jenis makhluk hidup lain, yang kini sudah tak ada. Mungkin
dalam dugaan kita karena ketakmampuannya beradaptasi. SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-89121913773597774542020-05-12T10:30:00.000+07:002020-05-12T10:30:29.720+07:00Didi Kempot, dalam Persimpangan Budaya Ambyar
Oleh : Sunardian Wirodono
Didi Kempot adalah persimpangan budaya, dalam dunia
industri musik pop Indonesia.
Ketika teman-teman XMal Sindikasi memproduksi acara musik di televisi, dengan
bintang utama Didi Kempot (Es Campur Es, TV7, 2002 – 2005), kala itu sebenarnya
popularitas DK sudah empot-empotan. Masa booming DK sudah lewat? Entah. Sebenarnya,
boleh dikata SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-11124975979531862902020-05-05T07:31:00.002+07:002020-05-05T07:31:53.580+07:00Dari Kasus Refly Harun: Antara Media Online & Media Sosial
Oleh : Sunardian Wirodono
Mari
sedikit berbincang tentang media online dan media sosial. Ketika media mengutip
omongan Refly Harun, bahwa aksi sosial Jokowi melakukan bagi sembako pada
masyarakat, adalah ‘sebuah pencitraan yang salah’. Tidak significant, dalam konteks kekuasaan, menghadapi bencana nasional
coronavirus dengan berbagai implikasinya; Apa sebenarnya yang SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-56691907912787717882020-04-17T17:37:00.001+07:002020-04-17T18:15:20.078+07:00Madras Cafe dan Industri Film India
India adalah fenomena peradaban. Yang ajaib dari negeri ini, salah satunya adalah industri film. India, dengan Bollywood, satu-satunya negara yang bisa mengalahkan Hollywood dalam angka produksi. Dan yang menarik, film produksi luar, dari Amerika sekalipun, tak bisa nembus pasar umum India. Tentu saja, BM banyak. Namun negeri ini protektif dengan produk asing. Mungkin terinspirasi ajakan SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-78431606605541739572020-04-01T09:38:00.001+07:002020-04-01T09:38:40.583+07:00Lockdown, Lock Don't, atau Lojon?
Melihat operasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar), Pak Polisi rasanya makin ganas. Tak ada kompromi. Malam-malam
sebuah café yang kedapatan dipakai kumpul-kumpul, bisa langsung diminta
tutup. Yang berkumpul disuruh bubar. Jangan lupa bayar dulu.
Mengenai bagaimana melindungi rakyatnya, saya sih setuja-setuju saja,
apa keputusan Presiden atau pemerintah. Protes atau tak setuju SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-47843465665891014332020-04-01T09:35:00.001+07:002020-04-01T09:35:30.274+07:00Virus Tidak Takut Portal
Sampai kapan pandemi coronavirus ini?
Jangan tanya saya. Ini bukan hanya masalah Indonesia. Melihat berbagai
pemberitaan televisi dunia, yang terjadi di AS, Eropa, Jepang, dlsb,
sama saja. Bedanya, di Indonesia ditambah dengan provokator dan SJW,
yang suka lojan-lojon.
Tentu di beberapa negara luar Indonesia,
tak ada yang benci Jokowi. Apa hubungannya? Banyak. AS mungkin juga tak
begituSUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-36821720410173986692020-04-01T09:32:00.000+07:002020-04-01T09:32:39.693+07:00Drama-drama Protokol & Virus Anti Portal
Kemarin seorang teman dikeluhi ‘tukang
go-food’, gegara pesen makanan; bahwa di pintu gerbang perumahan dia
diinterograsi sampai satu jam. Si ‘tukang go-food’ tetap bersikeras
mengantar ke tujuan, karena kalau pesanan itu cancel, dia nombok. Padal,
dalam sehari baru dua kali dia dapat pesanan.
Cerita lain lagi,
seorang bakul gethuk di daerah Kulon Progo, sampai sore dagangannya
masih SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7277448610452123043.post-49407524402243087902020-04-01T09:28:00.001+07:002020-04-01T09:29:14.716+07:00Pemimpin Cuci Tangan, Rakyat Kalap
Menghadapi Coronavirus
(Covid-19), apa yang dianjurkan pemimpin di semua level? Dari Presiden
hingga ketua RT? Ajakan cuci tangan mungkin yang paling kerap.
Di lingkungan saya, masyarakat panik. Bergerak sendiri-sendiri.
Pemerintah Pusat mengatakan protokal-protokol, tapi sampai di manaitu
protocol? Belum lama lalu, di lingkungan saya beredar berita 1 orang
positif Corona. Info itu SUNARDIAN WIRODONOhttp://www.blogger.com/profile/07806329113826686144noreply@blogger.com1