Senin, Februari 09, 2015

Mengritik Jokowi Sebagai Dukungan

Tiba-tiba ada yang pm ke inbox saya, kok mengritik Jokowi? Menyesal ya, memilih Jokowi? Pada akhirnya terbukti bukan, Jokowi lemah, Jokowi hanya boneka Megawati,… etc, etc.
Saya tidak menyesal memilih, dan tetap mendukung Jokowi, sebagai presiden yang sah untuk Indonesia. Pilihan saya jelas, memilih dan mendukung Jokowi. Kenapa? Karena tidak memilih dan mendukung Prabowo. Sangat sederhana saja.
Lha kenapa mengritik Jokowi? Jawabannya juga jelas, dan sederhana, karena saya mendukungnya. Kritik, atau pendapat, penilaian, adalah bentuk dukungan, karena saya tak ingin meninggalkannya sendirian (hahaha, seolah-olah saya penting).
Pertanyaan sinis yang mempersoalan kritik untuk Jokowi, menunjukkan kualitas tanggapan. Memangnya, jika capres yang Anda dukung menang, kemudian akan Anda biarkan berbuat seenaknya? Tidak mengingatkannya? Jika demikian cara berfikirnya, saya merasa lebih beruntung. Untunglah capres Anda tidak menang. Kalau menang, bisa lebih gawat, karena akan didiamkan untuk berbuat apa saja.
Apa yang dialami Jokowi sekarang ini, adalah sebuah kelumrahan (meski tidak bermakna positif). Jokowi berada dalam situasi transisi, dan justru itulah harapan mayoritas rakyat pemilih yang percaya, bahwa kita akan segera meninggalkan kebiasaan lama. Tapi perubahan akan makan kurban, dan para calon kurban pun wajar berhimpun membangun kekuatan untuk keselamatan masing-masing. Jika perlu merebut di tikungan, hingga situasi kembali seperti dulu kala, situasi comfortable zone bagi korupsi.
Oligarki partai, penyakit tinggalan Orba yang terus membesar daya rusaknya hingga 16 tahun sejak Reformasi 1998, adalah fase terakhir teori pembusukan. Tapi jika rakyat sadar, juga sabar dan kuat, untuk mempertahankan kedaulatannya, oligarki partai bisa ditundukkan, karena di sanalah biang keladi persoalan. Persoalan Komjen BG, KPK-Polri, semua bermuara pada oligarki partai. Penumpang gelapnya adalah virus koruptor yang bermain di ruang gelap.
Pertaruhannya kali ini sangat besar, pembumihangusan KPK sangat berbahaya, karena institusi Negara ini akan sangat membantu dan strategis dalam membangun Indonesia baru. Polri dan Kejaksaan, masih merupakan bagian masalah itu sendiri. Dan koruptor, beserta para begundalnya (bisa saja itu lawyer, penegak hukum, akademisi, parlemen, partai, media), kini sedang bergandengan tangan untuk saling memberi umpan, amunisi, donasi, serta logistik.
Ini situasi memang akan hiruk-pikuk. Dan kita tahu, the President is shaking things up, ujar Panji Pragiwaksono. Rakyat mendapat ruang partisipasi, yang memang kadang sangat berbahaya, juga menjengkelkan.
Saya menyesal memilih Jokowi? Tidak. Saya hanya menjalankan pilihan saya, sebagai concerned citizen, sebagai individu yang bebas. Tidak bergabung dengan projo, pronas atau proton. Bukan juga relawan Jokowi, yang kayaknya mereka perlahan pada sakit perut dan sakit hati, mengganti salam dua jari dengan salam gigit jari.
Presiden perlu kritik untuk dukungan, bukan untuk meninggalkan, membully, apalagi menjatuhkan. Tentu saja, dibutuhkan kewaspadaan dan sikap proporsional dalam melihat masalah. Yang penting pula, tidak bodoh dalam membaca media abal-abal dan partisan, yang memang tugasnya membuat disinformasi dan distorsi. Semoga bisa dipahami. Kalau tidak? Tak apa!

1 komentar:

  1. SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259

    BalasHapus

KARENA JOKOWI BERSAMA PRABOWO

Presiden Republik Indonesia, adalah CeO dari sebuah ‘perusahaan’ atau ‘lembaga’ yang mengelola 270-an juta jiwa manusia. Salah urus dan sala...